Ini Duniaku Mana Duniamu

Setiap orang pasti memiliki dunia masing-masing. Dunia disini bisa dikatakan sebuah bakat yang ada pada diri sendiri dan mencoba lebih masuk ke dalam dunia tersebut.

Mencari dunia pada diri sendiri itu emang mudah, salah satu contoh : kamu bakatnya pada olahraga sepakbola. Setiap hari isi pikiran kamu bola bola dan bolaa. Sampai-sampai bola menjadi bantal ketika kamu tidur. Tetapi itu hanya bakat kamu, kamu masih belum mampu untuk masuk ke dalam skuad TIMNAS Indonesia. Ingat kamu bukan tidak bisa, hanya kamu belum mampu.
Tidak bisa dan belum mampu itu berbeda. Tidak bisa berarti dalam diri kalian sendiri yang sudah menyerah dari awal, tapi kalo belum mampu berarti kamu akan BISA di waktu yang akan datang.

Untuk masuk ke dunia tersebut tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Bahkan, tidak banyak orang yang masuk ke dunia baru yang bukan bakatnya dari awal atau bisa disebut masuk ke dunia baru.


Yaps, disini saya akan sedikit bercerita tentang perjalanan saya dan teman-teman saya dalam mencari dunia masing-masing yaitu mencari jurusan kuliah yang benar-benar dunia kami.

Percaya atau tidak, ada segelintir orang yang setelah tamat sekolah ia masuk ke dunia baru.

Contoh pada beberapa teman saya SMA, waktu penjurusan di ketika SMA ia masuk di kelas IPA. Belajar IPA ketika SMA, tapi ketika kuliah ia masuk pada jurusan manajemen, akuntansi, administrasi negara, dll.
Tidak terkecuali pada anak-anak IPS. Ketika SMA ia bergelut dengan pembelajaran IPS, tapi ketika masuk kuliah ia masuk pada jurusan teknik yang mayoritas dominan isinya anak-anak IPA.

Mengapa ada orang yang seperti itu? Mungkin ketika penjurusan SMA ia salah masuk, bahkan mungkin juga mereka ada yang 'gengsi' masuk kelas IPS. Ada juga yang belum berhasil dalam masuk jurusan yang ia minati ketika tes masuk PTN.

Tidak ada salahnya kalau ada yang seperti itu. Itu berarti mereka akan masuk ke dunia baru yang benar-benar mereka mulai dari awal.
Jangan salah, masuk dunia baru bukan petaka bagi kita. Asal kita benar-benar mau masuk ke dunia baru tersebut kita bisa sukses dari sebelumnya. Buktikan kalau kalian bisa mulai dari awal. "FROM ZERO TO HERO!!!"

Beberapa teman saya juga ada yang masuk ke dunia mereka.
Misalnya beberapa sahabat saya, namanya Kresna Dewa Bayu , M. Ridho Mubarak dan Muhsin Aziz

Bayu, seorang sahabat saya yang tidak sengaja saya temui di toilet ketika saya SMP. Sifatnya yang humoris, agresif, dan gila. Meski terkadang ia sering mementingkan pacarnya dibanding sahabatnya sendiri, kami tetap bersahabat hingga sekarang *tiba-tiba meneteskan air mata*. Dalam pencarian kuliahnya ia bisa dikatakan enak, karena sudah masuk ke Politeknik Sriwijaya pada jalur undangan jurusan Teknik Komputer. Pada SBMPTN ia lulus di Unila jurusan Hubungan Internasional, namun ia tidak mengambilnya. Kata dia, "Hidup adalah pilihan". So, ia lebih memilih jurusan komputer karena ia merasa itu dunia pada diri dia.

Ridho, seorang sahabat yang baru saya temui ketika menjelang akhir sekolah. Pertemuan kami simple, ketika saya sedang sibuk membuat film dokumenter perpisahan di sekolah, ia beberapa hari menemani saya hingga malam. Padahal dia awalnya tidak masuk dalam anggota, sedangkan yang benar-benar anggota tidak ada menemani saya. Dia juga pernah terpilih sebagai ketua osis di sekolah. Sehingga sosok pemimpin dan rasa tanggung jawab telah tertanam pada dirinya.  Dalam perjalanan mencari kuliahnya ia berbeda dengan bayu, ia sedikit terpontang-panting. Pada jalur undangan PTN ia gagal. Jalur undangan PTAIN dia pun lagi-lagi gagal. Dia pernah juga tes ke Jogja, namun ia gagal masuk ke jurusan yang ia minati, ia hanya masuk jurusan ilmu pemerintahan. Ia sempat putus asa, namun rasa semangat yang ada pada dirinya berhasil mengalahkan rasa putus asa tersebut. Hingga pada suatu saat, saya mendapat sms dari Ridho yang isinya "Kiii, saya luluus FAKULTAS KEDOKTERAN Universitas Muhammadiyah Palembang peringkat 2 murni! !"
Yaaa, ia berhasil masuk ke dunia nya, ia masuk fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang dengan murni! Alhamdulillah berarti nanti saya berobat gratis #eh

Muhsin, sahabat sebangku saya ketika kelas XI dan XII. Ia selalu menunjukkan jalan kebenaran untuk saya ketika saya ingin minggat dari sekolah. Ini orang bagaikan hati malaikat. Kalau nggak ada dia mungkin saya sering bolos dari sekolah. Dalam perjalanan mencari kuliahnya, kali ini dia benar-benar di uji oleh Allah SWT. Ia gagal ketika jalur undangan, ia pun gagal ketika jalur tertulis. Namun ia tetap semangat. Tujuannya simple, dunia yang ia mau bahkan jarang dituju oleh orang lain. Yaitu jurusan Pendidikan Luar Biasa. Meski terkadang dianggap sebelah mata, namun itu sangat berjasa. Hingga sekarang ia masih mencari dunia nya. Semoga suatu saat ia lulus pada minatnya dan ia masuk pada dunia dia.

Itu tentang orang sekitar saya. Bagaimana dengan saya?
Untuk mencari dunia saya, saya perlu berpikir berkali-kali. Seperti yang pernah saya ceritakan DISINI !!!
Tidak mudah saya mencari dunia saya.
Awalnya saya sudah lulus di Telkom jurusan Desain Komunikasi Visual dan Politeknik Sriwijaya jurusan Administrasi Bisnis.
Namun setelah berpikir panjang sepanjang jagad raya khatulistiwa, akhirnya saya mendapatkan jawaban akhir dari pencarian dunia saya.
Saya sempat bertanya-tanya dengan kakak sepupu saya Gustaf Ardana, dia memberikan masukan dan saran kepada saya.
Akhirnya saya memilih masuk Telkom Bandung jurusan Desain Komunikasi Visual di banding Politeknik Sriwijaya.
Alasan saya mengambil disana karena saya merasa itu dunia saya. Saya suka pelajaran teknologi informasi dan komunikasi, terlebih lagi saya menyukai bagian desain. Maka dari itu saya mengambil Telkom Bandung.
Setelah berdiskusi dengan orang tua tentang keputusan saya, Alhamdulillah orang tua saya mengizini saya. Ia dapat mengerti saya.
Sekarang keputusan sudah saya ambil dan saya akan tanggung jawab dengan keputusan saya ini. Dengan keputusan ini otomatis saya akan berpindah tempat dari kota pempek menuju kota sate.

Sebuah keputusan yang akan saya hadapi di hari kedepan dan akan saya buktikan suatu saat nanti!